PEMBERIAN OBAT
v PEMBERIAN
OBAT SECARA ORAL
Pengertian
Memberikan obat melalui mulut.
Tujuan
·
Menyedian obat yang memiliki efek lokal
atau sistemik melalui saluran gastrointestinal.
·
Menghidari pemberian obat yang dapat
menyebabkan kerusakan kulit dan jaringan.
·
Menghindari pemberian obat yang dapat
menyebabkan nyeri.
Fokus
perhatian
Alergi terhadap
obat, kemampuna klien untuk menlan obat, adanya muntah dan diare yang dapat
mengganggu absorbsi obat, efek samping
obat, interaksi obat,kebutuha pembelajaran mengenai obat yang diberikan.
Persiapan
alat
·
Baki berisi obat-obat atau kereta dorong
obat (bergantung pada sarana yang ada)
·
Kartu atua buku rencana pengobatan
·
Mangkuk sekali pakai untuk tempat obat
·
Pemotong obat (jika diperlukan)
·
Martil dan lupang penggerus (jika
diperlukan)
·
Gelas pengukur (jika diperlukan )
·
Gelas dan air minum
·
Sedotan
·
Sendok
·
Pipet
·
Spuit sesui ukuran mulut anak-anak
Prosedur
pelaksanaan
1. Sipkan
peralatan dan cuci tangan .
2. Kaji
kemampuan klien untuk dapat minum obat per oral (kemampuan menelan, mual atau
muntah, adanya program NPO/tahan makan dan minum, akan dilakukan pengisapan
lmbung titak terdapatnya bunyi usus)
3. Periksa
kembali order pengobatan(nama klien, nama dan dosis obat, waktu dan cara
pemberian), periksa tanggal kedaluwarsa obat ada keraguan pada order
pengobatan, laporkan pada perawata berwenagn atau dokter sesui dengan kebijakn
masing-masing institusi.
4. Ambil
obat sesui keperluan (baca order pengobatan dan ambil obat di almari, rak atau
lemari es sesui yang diperlukan).
5. Siapkan
obat-obat yang akan diberikan . siapkan jumlah obat yang sesui dengna dosis
yang diperlukan tanpa mengotaminasi obat (gunakan teknik aseptic untuk menjaga
kebersihan obat).
Tablet
atau kapsul
·
Tuangakn tablet atau kapsul dengan
takaran sesuai kebutuhan ke dalam mangkuk sekali pakai tanpa mententuh obat.
·
Gunakan alat pemotong tablet (jika
perlu) untuk membagi obat sesui dengna dosis yang diperlukan. Buang bagian
tablet yang tidak digunakna atau sesui dengna kebijakan institusi
masing-masing.
·
Jika klien mengalami kesulitan untuk
menelan, gurus obat menjadi bubuk dengan menggunakna martil dan lumping
penggerus. Setelah itu, campurkan dengna meggunakan air atau makanan .
Cek dengan
bagian farmasi sebelum menggerus obat. Beberapa obat tidak boleh digerus karena
mempengaruhi daya kerjanya.
Obat
dalam bentuk cair
·
Putar/bolek-balik obat agar tercampur
rata sebelum dituangkan. Buang obat jika telah berubah warna atau menjadi lebih
keruh.
·
Buka penutup botol dan letakkan menghadp
ke atas.
Menghindari
kontaminasi pada tutup botol bagian dalam.
·
Pegang botol obat sehingga sisi labelnya
akan berada pada telapak tangan anda kemudian tungkan obat jauh dari label.mencegah label menjadi rusak akibat tumpahn
cairan obat sehingga label tidak dapat dibaca dengan tepat.
·
Tuangkan obat dengan takaran sesai
dengan takaran sesui kebutuhan ke dalam mangkuk obat berskala.
·
Sebelum menutup botol, usap bagian bibir
botol dengan kertas tisu.
Mencegah tutup
botol sulit dibuka kembali akibat cairan obat yang mongering pada tutup botol.
·
Jika jumlah obat yang diberikan hanya
sedikit (kurang dari 5 ml ), gunakan spuit steril tanpa jarum untuk
mengambilnya dari botol.
6. Berikan
obat pada waktu dan dengna cara yang benar:
·
Identifikasi klien dengna tepat.
·
Jelaskan tujuan dan daya kerja obat
dengan dengan bahasa yang dapat dipahami oleh klien.
·
Atur pada posisi duduk. Jika tidak
memungkinkan , atur posisi lateral.
Posisi ini
membantu mempermudah untuk menelan dan mencegah aspirasi.
·
Kaji tanda-tanda vital jika diperlukan
(pada obat-obat tertentu):
-
Ukur nadi sebelum pemberian digitalis,
ukur tensi sebelum pemberian obat penurun tensi, ukur frekuensi pernapasan
sebelum pemberina narkotik.
-
Jika hasilnya di atas atau di bawah
normal, laporkan kepada dokter yang bersangkutan.
·
Beri klien air yang cukup untuk menelan
obat jika sulit menelan, anjurkan klien meletakkan obat di lidah bagian belakan
kemudian anjurkan minum.
Stimulasi lidah
bagian belakang akan menimbulkan reflex menelan.
·
Jika rasa obat tidak enak, minta klien
untuk mengisap beberapa butir es batu sebelum minum obat atau beikan obat
dengan dicampur jus apel, pisang, atau air gula.
·
Jika klien mengatakan obat yang ada
berikan berbeda dengan obat yang dibeikan pada hari-hari sebelumnya, obat
jangan anda berikan terlebih dahulu sebelum anda mengecek ulang pada buku
catatan obat\.
·
Tetap bersama klien sampai obat ditelan
habis.
7. Catat
obat yang telah diberikan, meliputi nama dan dosis obat, setiap keluhan , dan
tanda tangan anda. Jika obat tidak dapat masuk atau dimuntahkan, catat secara
jelas alasannya dan tindakan perawatan yang sudah dilakukan sesui ketentuan
institusi.
8. Kembalikan
peralatan yang dipakai dengan tepat dan benar.
9. Lakukan
evaluasi mengenai efek obat pada klien (biasanya 30 menit setelah pemberian
obat).
Pemberian
obat kepada bayi dan anak-anak
·
pilih sarana yang tepat untuk mengukur
dan memberikan obat pada bayi dan anak-anak. (mangkuk plastic sekali pakai,
pipet tetes, sendok, spuit plastic tanpa jarum, atau spuit tuberkulin).
·
Cairkan obat oral dengan sedikit air.
Agar mudah ditelan.
Jika menggunakan air yang banyak, anak mungkin akan menolak untuk meminum
seluruh obat yang dibeikan dan meminum hanya sebagian.
·
Gerus obat yang berbentuk padat/tablet
dan campurkan dengna zat lain yang dapat mengubah rasa pahit, misalnya madu,
pemanis buatan.
·
Posisikan bayi setengah duduk dan
berikan obat pelan-pelan
Mencegah
aspirasi.
·
Jika menggunakan spuit, letakkan spuit
sepanjang sisi lidah bayi.
Posisi ini
mencegah gagging (reflex muntah) dan mengeluarkan kembali obat yang diberikan.
·
Dapatkan informasi yang bermanfaat dari
orang tua anak mengenai bagiamana memberiakn obat yang paling baik pada anak
yang bersangkutan.
·
Jika anak tidak kooperatif selama
pemberian obat, lakukan langkah-langkah berikut.
-
Letakan anak di atas pangkuan anda
dengna tangan kanan di belakang tubuh anda.
-
Pegang erat tangan kiri anak dengan
tangan kiri anda.
-
Amankan kepala anak dengan lengan kiri
dan tubuh anda.
·
Setelah obat diminum, ikuti dengna
memberikan minum air atau minuman lain yang dapat menghilangkan rasa obat yang
tersisa.
·
Lakukan higinene oral setelah anak-anak
minum obat disertai pemanis
Pemanis yang
tersisa di mulut dapat menyebabkan anak berisiko tinggi mengalami karies
dentis.
v MEMBERIKAN
OBAT SECARA SUBLINGUAL
Pengertian
Pemberian obat dengan cara meletakkannya dibawah
lidah sampai diabsorbsi ke dalam pembuluh darah.
Tujuan
·
Memperoleh efek local dan sistemik.
·
Memperoleh aksi kerja obat yang lebih
cepat dibandingkan secara oral.
·
Menghidari kerusakan obat oleh hepar.
Prosedur
pelaksanaan
Secara umum persiapan dan langkah-langkah sama
dengan pemberian obat secara oral. Hal yang perlu diperhatikan adalah klien
perlu diberi penjelasan untuk meletakkna obat dibawah lidah, obat tidak boleh
ditelahn, dan biarkan berada di bawah lidah sampai habis di absorbs seluruhnya.
Catatan
Obata yang biasa diberikan dengan cara sublingual adalah
nitrogliserin, suatu obat yasodilator yang digunakan pada penyakit jantung
angina pectoris.
v PEMBERIAN
OBAT SECARA BUKAL
Pengertian
Pemberian obat dengan cara meletakkannya di antara
gusi dengna membrane mukosa pipi.
Tujuan
·
Memperoleh efek local dan sistemik.
·
Memperoleh aksi kerja obat yang lebih
cepat dibandingkan secara oral
·
Menghindari kerusakan obat oleh hepar.
Prosedru
pelaksanaan
Secara umum sama dengna pemberian obat dengan cara
oral. Akan tetapi, klien perlu diberi penjelasan bahwa obat harus diletakkan di
antara gusi dan selaput mukosa pipi sampai seluruh obat habis diabsorbsi.
v PEMBERIAN
OBAT SECARA PARENTERAL
Pengertian
Pemberian obat melalui jaringan atau pembuluh darah
dengna menggunakan spuit.
Tujuan
·
Mendapatkan reaksi yang lebih cepat
dibandingkan dengna cara yang lin.
·
Memperoleh reaksi setempat (tes alergi).
·
Membantu menegakkan diagnosis
(penyuntikan zat kontras).
·
Memberikan zat imunologi.
v MENYIAPKAN
OBAT DARI AMPUL
Persiapan alat
·
Catatan pemberian obat atau kartu obat
·
Ampul obat sesui resep
·
Sepuit dan jarum yang sesui
·
Jarum steril ekstra (jika prlu)
·
Kapas alcohol
·
Kasa steril
·
Baki obat
·
Gergaji ampul (jika perlu)
·
Label obat
·
Bak spuit
·
Bengkok
Prosedut
pelaksanaan
1. Cuci
tangan.
2. Siapakan
alat-alat
3. Periksa
label obat dengan catatan pembeian obat sesui dengna prinsip “lima benar”
4. Lakukna
penghitungan dosis sesui debutuhan.
5. Pegang
ampul dan turunkan cairan di atas leher ampul dengan cara menjentikkan jari
tangan pada leher ampul beberapa kalli atau dengan cara memutar ampul dengan
searah jarum jam.
Dengan cara ini
seluruh obat pada ampul akan turun pada bagian bawah dari ampul.
6. Letakkan
kasa steril di antara ibu jari tangan anda dengan ampul kemudian patahkan leher
ampul kea rah menjauhi anda dan orang di sekitar.
Kasa steril akan
melindungi diri anda dari pecahan kaca ampul dan menjaga bagian dalam ampul
tetap steril.
7. Atau
usapkan kapas alcohol di sekitar leher ampul kemudian patahkan leher ampul kea
rah menjauhi anda dan orang di sekitar anda. Jika ampul sulit dipatahkan dengan
cara biasa, gunakan gergaji ampul.
8. Buang
leher ampul pada rempat khusus.
9. Buka
penutup jarum spuit kemudian masukkan jarum ke dalam ampul tepat di bagian
tengah ampul.
Mencegah jarum
menentuh bagian tepi dari botol ampul, mengurangi risiko jarum terkontaminai.
10. Aspirasi
sejumlah cairan dari ampul sesui dengna dosis yang dibutuhkan.
11. keluarkan
jarum dari ampul, tutup kembali jarum spuit dengan teknik yang bener.
12. Jika
terdapat gelembung udara pada spuit:
·
Pegang spuit secara vertikal dengan
jarum menghadap ke atas.
·
Tarik plunger ke bawah dan jentikkan
spuit dengan jari.
·
Dorong punger perlahan ke atas untuk
mengeluarkan udara tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan.
13. Periksa
kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan volume yang
dibutuhkan.
14. Bandingkan
lebel obat dengan catatan pemberian obat.
15. Jika
perlu, ganti jarum spuit yang baru jika obat dapat mengiritasi kulit.
16. Beri
label spuit dengan label obat yang sesuai.
17. Tempatkan
spuit (dalam bak spuit), kapas alcohol,
dan kartu obat di atas baki.
18. Buang
atau simpan kembali peralatan yang tidak diperlukan
19. Cuci
tangan.
MENYIAPKAN OBAT
DARI VIAL
Persiapan alat
·
Catatan pemberian obat atau kartu obat
·
Vial obat sesui rese
·
Spuit dan jarum yang sesui
·
Jarum steril ekstra
·
Kapas alcohol
·
Baki obat
·
Labe obat
·
Bak spuit
·
Aquades (jika perlu)
·
Bengkok
Prosedur
pelaksanaan
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
perlatan
3. Periksa
label vial dengan catatan obat atau kartu obat sesui prinsip “lima benar”
4. Hitung
dosis yang diperlukan. Rotasikan cairan yang ada dalam vial dengan menggunakan
tangan agar tercampur sempurna.
Tidak boleh
mengocok larutan dalam vial karena dapat menyebabkan larutan menjadi berbuih.
5. Buka
segel pada bagian tutup obat tanpa menyentuh bagian karetnya.
6. Usap
bagian karet tersebtu dengan kapas alcohol.
7. Buka
tutup jarum.
8. Masukkan
udara kedalam spuit sesuai dengan jumlah obat yang dibutuhkan.
9. Dengan
hati-hati, masukkan jarum secara tegak lurus tepat di tengahh-tengah karet dari
vial.
10. Injeksikan
udara kedalam vial, jaga agar ujung jarum spuit berada di atas permukaan cairan
obat.
Udara yang
dimasukan ke dalam vial akan mempermudah penarikan cairan keluar karena tekanan
negative tidak akan terjadi di dalam vial.
Ujung jarum
dijaga di atas pemukaan obat untuk mengindari terjadinya gelembung udara pada
obat saat udara dimasukan ke dalam vial .
11. Aspirasi
sejumlah obat yang diperlukan sesui dosis dengan menggunakan salah satu metode
di basah ini.
·
Pegang vial menghadap ke atas, gerakkan
ujung jarum ke bawah hingga berada pada bagian bawah cairan obat. Kemudian
tarik plunger hingga spuit terisi cairan obat sesui dengan cosis yang dibutuhkan.
Hindari pengisapan tetes terakhir dari vial.
Dengan
meletakkan vial tegak menghadap ke atas pada saat mengaspirasi obat dan
menyisakan sedikit cairan obat, partikel-partikel kecil atau benda asing tidak
akan iktu masuk kedalam spuit.
·
Pegang vial menghadap ke bawah
(terbalik), pastikan ujung jarum berada dibawah cairan obat dan secara bertahap
aspirasi cairan obat sesui dengan dosis yang dibutuhkan
Mempertahankan
ujung jarum berada di bawah cairan obat dan mencegah udara masuk ke dalam
spuit.
12. Pegang
spuit dan vial setinggi mata.
Memastikan jumlah obat sesui dengan kebutuhan. jika
terdapat udara pada bagian atas spuit, keluarkan udara yang ada dalam spuit
tersebut kedalam vial.
13. Pada
saat volume obat dalam spuit sudah tepat, maka cabut jarum dari vial dan tutup
jarum dengan penutup jarum.
14. Jikamasih
terdapat gelembung udara pada spuit:
·
Pegang spuit secara vertikal dengan
jarum menghadap ke atas.
·
Tarik plunger kebawah dan jentikkan
spuit dengan jari.
·
Dorong plunger perlahan ke atas untuk
mengeluarkan udara, tetapi jaga agar tidak mengeluarkan larutan.
15. Periksa
kembali jumlah larutan yang ada pada spuit, bandingkan dengan volume yang
dibutuhkan.
16. Bandingkan
label obat dengan catatan pemberian obat.
17. Ganti
jarum spuit yang baru.
18. Beri
label spuit dengan label obat yang sesuai.
19. Tempat
spuit (dalam bak spuit), kapas alcohol, dan kartu obat di atas baki.
20. Buang
atau simpan kembali peraltatan yang tidak diperlukna.
21. Cudi
tangan.
MACAM-MACAM PEMBERIAN OBAT SECARA PERENTERAL
Injeksi intradermal
Pengertian
Injeksi intradermal adalah pemberian obat dengan
cara memasukan obat ke dalam jaringan dermis di bawah epidermis kulit dengan
menggunakan spit.
Tujuan
·
Masukan sejumlah toksin atau obat yang
disimpan di bawah kulit untuk diabsorbsi.
·
Metode untuk tes diagnose terhadap
alergi atau adanya penyakit-penyakit tertentu.
Tempat
injeksi
·
Lengan bawah bagian dalam.
·
Dada bagian atas
·
Punggung di bawah scapula
Persiapan
alat
·
Buku catatan pemberi obat atau kartu
obat
·
Kapas alcohol
·
sarung tangan sekali pakai bersih
·
Obat yang sesui spuit 1 ml dengan ukuran
25,26,atau 27, panjang jarum 1/4-5/8 inci
·
Pulpen/spidol
·
Bak spuit
·
Baki obat
·
Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
obat sesui dengan prinsip “lima benar”
3. Identifikasi klien
4. Beritahu
klien dan jelaskan prosedur yag akan diberikan
5. Aturk
klien pada posisi yang benar
6. Pilih
areal penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal.
Menghindari
gangguan absorbs obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan.
7. Pake
sarung tangan.
8. Bersihkan
areal penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari
arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering.
Metode ini
dilakukan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikro organisme.
9. Pegang
kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan nondominal.
10. Muka
tutup jarum.
11. Tempatkan
ibu jari tangan nondominan sekitar 2,5 cm dibawah areal penusukan kemudian
tarik kulit.
12. Dengan
ujung jarum mengahadap ke atas dan menggunakan tangan dominan, masukan jarum
tepat dibawah kulit dengan sudut 15o.
13. Masukkan
obat perlahan-perlahan, perhatikan adanya jendalan (jendalan harus terbentuk).
14. Cabut
jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan.
15. Usap
pelan-pelan area penyuntikan dengan kapas alcohol[jangan melakukan masase pada
area penusukan]
16. Buat
lingkaran dengan diameter 2,5 cm di sekiter jendalan dengan menggunakan
polpen.intruksikan klien untuk tidak menggosok area tersebut.
17. Observasi
kulit untuk nmengetahwi adanya kemerahan atau bengkak.untuk tes alergi,
observasi adanya reaksi sistemik[misalnya,sulit sulit bernapas ,berkringat
dingin,pingsan,mual dan muntah].
18. Kembalikan
posisi klien.
19. buang
peralatan yang sudah tidak diperlukan
20. buka
sarung tangan
21. cuci
tangan.
22. Dokumentasikan
tindakkan yang telah dilakukan .
23. Kaji
kembaliklien dan tempat injeksi setelah 5 menit,15menit,dan selanjutnya secara periodik.
Injeksi
Subkutaneus
Pengertian
Injeksi subkutaneus adalah pemberian obat dengan
cara memasukan
Obat kedalem jaringan subkutan di bawah kulit dengan
menggunakan
Sepuit.
Tujuan
Memasukkan sejumlah toksin atau obat pada jaringan
subkutan di bawah kulit utuk diabsorbsi.
Tempat
injeksi
·
Lengan atas bagian luar
·
Paha anterior
·
Daerah abdomen
·
Are scapula pada punggung atas
·
Daerah ventrogluteal dan dorsogluteal
bagian atas
Ket:
a. Areal
tubuh yang bias digunakan untuk injeksi
b. Melakukan
ijeksi subkutan pada lengan atas
c. Memasukan
jarum kedalam jaringan dengan sudut 45o atau 90o
Persiapan
alat
·
Buku catatan pemberian obat atau kartu
obat
·
Kapsul alcohol
·
Sarung tangan sekali pakai(bersih )
·
Obat yang sesui
·
Spuit 2ml dengan ukuran 25, panjang
jarum 5/8-1/2 inci
·
Bak spuit
·
Baki obat
·
Plester
·
Kasa steril (jika perlu)
·
Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
obat sesui dengan prinsip “lima benar”.
3. Identifikasi
klien.
4. Beri
tahu klien dan jelaskan prosedur yang akan diberikan.
5. Atur
klien pada posisi yang nyaman.
6. Pilih
area penusukan yang bebas dari tanda kekakuan, peradangan, atau rasa gatal
sesuai (areal penusukan yang utama adalah area pada lengan bagian atas dan paha
anterior).
7. Pakai
sarung tangan.
8. Bersihkan
areal penusukan dengan penggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering.
Menghindari
gangguan absobrsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan.
9. Pegang
kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan nondominan.
10. Buka
tutup jarum.
11. Tarik
kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan nondominan.
12. Dengan
unjung jarum mnghadap ke atas dan menggunakan tangan dominan, masukkan jarum
dengan sudut 45o atau dengan sudut 90o (untuk orang
gemuk)
Orang yang gemuk
mempunyai jaringan subkutan yang lebih tebal.
13. Lapaskan
tarikan tangan nondominan.
14. Tarik
plunger dan observasi adanya darah pada spuit.
15. Jika
tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan.
16. Jika
ada darah:
·
Tarik kembali jarum dari kulit.
·
Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
·
Observasi adnya hematoma atau memar.
·
Jika perlu, berikan plester.
·
Siapkan obat yang baru, mulai dengan
langkah no.1, pilih area penusukan yang baru.
17. Cabut
jarum dengan sudut yang sama ketika jarum dimasukkan, sambil melakuan penekanan
dengna menggunakan kapas alcohol pada are penusukan .
18. Jika
terdapat pendarahan, tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril sampai
perdarahnnya berhenti.
Injeksi subkutan
biasanya jarang menyebakan terjainya perdarahan.
19. Kembalikan
posisi klien.
20. Buang
peralatan yang sudah tidak diperlukan ketempatnya masing-masing
21. Buka
sarung tangan.
22. Cuci
tangan.
23. Dokumentasikan
tindakan.
Injeksi
intramuscular
Pengertian
Injeksi intramuscular adalah pemberian oobat dengan
cara memasukan obat ke dalam jaringan otot dengan menggunakan spuit.
Tujuan
Memaskukkan sejumlah obat pada jaringan otot untuk
diabsorbsi.
Tempat
injeksi
·
Area ventrogluteal
·
Area dorsogluteal
·
Area vastustus lateralis
·
Area deltralis
·
Area deltoid
·
Area rektus femoris
Ket :
a. Sudut
padang lateral dari pantat yag menunjukkan tiga fluteus ayng dapat digunakan
untuk injeksi intramuscular.
b. Area
ventrofluteal untuk injeksi intramuscular.
c. Area
vastus lateralis dari pahafemoris dari paha kanan atas untuk injeksi
intramuscular
d. Area
otot rektus femoris dari paha kanan atas untuk injeksi intramuscular
e. Area
dorsogluteal untuk injeksi intramuscular.
Persiapan alat
·
Buku catatan pemberian obat atau kartu
obat
·
Kapas alcohol
·
Sarung tangan sekali pakai (bersih)
·
Obat yang sesui
·
Spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25,
panjang jarum 1-2 inci (atau bergantung pada kebutuhan dan ketebalan obat,
jenis obat, dan usia klien)
·
Bak spuit
·
Baki obat
·
Plester
·
Kasa steril (jika perlu)
·
Bengkok
Prosedur
pelaksanaan
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
obat sesui dengan prinsip “lima benar”
3. Identifikasi
klien
4. Beritahu
klien dan jelaskan prosedur yang akan dilakukan
5. Atur
klien pada posisi yang nyaman dan sesui dengan ke butuhan.
6. Pilih
atea penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa
gatal sesui dengan Gambar 12.12.
Menghindari
gangguan obsorbsi obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan .
7. Pakai
saraung tangan.
8. Bersihkan
area penusukan dengna menggunakn kapas alcohol, dengan gerakan sikular dari
arah dalam keluar dengan diameter sekitar5 cm. tunggu samapai kering.
Merode ini
dilakuakn untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
9. Pegang
kapas alkoho dengan jari-jari tangan pada tangan nondominan.
10. Buka
tutup jarum.
11. Tarik
kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm dibawah area penusuka dengna tangan
nondominan.
Membuat kulit
menjadi lebih kencang dan memudahkan penusukan.
12. Dengan
cepat masukkan jarum dengan sudut 90o dengan tangan dominan,
masukkan sampai pada jaringan oto. Gunakan metode Z-track.
Gerakan yang
cepat dapat membantu mengurangi rasa nyeri pada saat jarum dimasukkan .
13. Lakukan
aspirasi dengan tangan nondominan menahan barel dari spuit dan tangan dominan
menarik plunger.
14. Observasi
adanya darah pada spuit.
15. Jika
tidak ada darah, masukkan obat perlahan-lahan
16. Jika
terdapat darah:
·
Tarik kembali jarum dari kulit.
·
Tekan tempat penusukan selama 2 menit.
·
Observasi adanya hematoma atau memar.
·
Jika perlu berikan plester.
·
Siapakan obat yagn baru, mulai dengan
langkah no.1, pilih area penusukan yang baru.
17. Cabut
jarum perlahan-lahan dengan sudut yang sama ketika menggunakn kapas alcohol ada
area penusukan.
Mengurangi
resiko cedera pada jaringan.
18. Jaringan
mamasae area injeksi.
Masase area
ubhejsu dapat menyebabkan terjadinya iritasi pada jaringan.
19. Jika
terdapat pendarahan, tekan area tersebut dengan menggunakan kasa steril sampai
pendarahan berhenti.
20. Kembalikan
posisi klien
21. Buang
peralatan yang sudah tidak diperlukan sesui dengna tempatnya masing-masing.
22. Buka
sarung tangan.
23. Cuci
tangan.
24. Dokumentasi
tindakan.
Injeksi
Intravena
Pengertian
Injesi intravena
adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena
dengan menggunakan spuit.
Tujuan
·
Memperoleh reaksi obat yang lebih cepat
dibandingkan dengan injesi parenteral aygn lain.
·
Menghindari kerusakan jaringan.
·
Memasukkan obat dalam vomume yang lebih
besar.
Tempat
injeksi
·
Pada lengan (vena basilica dan vena
sefalika).
·
Pada tungkai (vena sarena)
·
Pada leher (vena jungularis)
·
Pada kepala (vena frontalis atau vena
temporalis)
Persiapan
alat
·
Buku catatan pemberian obat atau kartu
obat
·
Kapas alcohol
·
Sarung tangna sekali pakai (bersih)
·
Obat yang sesui
·
Spuit 2-5 ml dengan ukuran 21-25,
panjang jarum 1-2 inci
·
Bak obat
·
Plester
·
Perlak pengalas
·
Pembendung vena (torniket)
·
Kasa steril
·
Betadin
·
Bengkok
Prosedur pelaksanaan
1. Cuci
tangan
2. Siapkan
obat sesui dengan prinsip “lima benar”
3. Identifikasi
klien.
4. Beri
tahu klien dan jelaskan prosedut yang akan dilakukan
5. Atur
klien pada posisi yang nyaman dan sesui dengan kebutuhan.
6. Pasang
perlak pengalas.
7. Bebaskan
lengan kllien dari baju atau kemeja.
8. Letakkan
pembendung 15 cm di atas area penusukan.
9. Pilih
area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa
gatal sesui denan bambar 12, 13
Menghindari
gangguan absorbs obat atau cedera dan nyeri yang berlebihan.
10. Pakai
sarung tangan.
11. Bersihkan
area penusukan dengan menggunakan kapas alcohol, dengan gerakan sirkular dari
arah dalam ke luar dengan diameter sekitar 5 cm. tunggu sampai kering.
Metode
ini dilakuan untuk membuang sekresi dari kulit yang mengandung mikroorganisme.
Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
BalasHapusFind your way around the casino, find where everything is located 메이피로출장마사지 with the 바카라 사이트 most up-to-date information about Harrah's Cherokee Casino & https://vannienailor4166blog.blogspot.com/ Hotel filmfileeurope.com in Cherokee, NC. https://febcasino.com/review/merit-casino/